Sabtu, 09 November 2019

ANALISIS LATAR BELAKANG PENDIDIKAN MENTERI KABINET INDONESIA MAJU PERIODE 2019-2024



1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mahfud Md
Prof. Dr. Mohommad Mahfud MD.,S.H. Lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957. Beliau pernah melanjutkan ke dua perguruan tinggi sekaligus mengambil Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Namun, ia lebih fokus di Hukum Tata Negara dan tidak melanjutkan di Sastra Arab. Puncaknya beliau menjadi  Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000 dengan jenjang karier sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013) dan Anggota dewan pengarah pembinaan ideology pancasila (2018-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri sudah mengenyam Pendidikan ilmu politik dan sudah pernah menjabat sebagai Menteri pertahanan sehingga dilihat dari latar belakangnya diharapkan beliau dapat mendorong kineerja sebagai Menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan.


2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 beliau merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta jurusan Teknik Mesin dan lulus pada tahun 1987 lalu beliau melanjutkan program S2 di Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia, dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Melbourne. Beliau mulai kiprah di dunia politik sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009, Anggota DPR-RI periode 2009-2014, 2014-2019 dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri pernah menjabat sebagai presiden komisaris perusahaan sehingga diharapkan dapat memajukan bidang koordinator perekonomian di Indonesia.

3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA lahir di Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947. Beliau merupakan lulusan Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat. National Defense University, Amerika Serikat dengan jenjan karier yaitu sebagai Duta Besar RI untuk Singapura (1999-2000) Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000-2001) Kepala Staf Kepresidenan (2014-2015) Menko Polhukam (2015-2016) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri sudah pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritimanan sehingga dilihat dari latar belakangnya diharapkan beliau dapat meneruskan program pada periode sebelumnya dan meningkatkan kinerjanya pada periode saat ini.

4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy lahir di Madiun, 29 Juli 1956. Beliau merupakan lulusan S-3, Ilmu-Ilmu Sosial Pasca Sarjana, Universitas Airlangga, Surabaya S-2, Magister Adminsitrasi Publik (MAP) Sarjana Pendidikan Sosial Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Malang (Sekarang Universitas Negeri Malang). Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Malang (Sekarang Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Short Course, Regional Security and Defence Policy, National Defence University, Washington D.C., USA, 1993. Short Course, Management for Higher Education, Victoria University, British Columbia, Canada, 1991. Jenjang karier yang pernah ia jalani yaitu sebagai Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (2000-2016) Pembantu Rektor I/Bidang Akademik, Universitas Muhammadiyah Malang (1996-2000).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan manusia, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

5. Mensesneg: Pratikno
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962. Beliau merupakan lulusan S1(Drs.) Ilmu Pemerintahan,Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,1985, S2, M.Soc.Sc. in Development Administration, Birmingham University, UK, 1990 dan S3, Ph.D. in Political Science, Flinders University, Australia, 1997. Beliau memulai karier menjadi Dosen di UGM, sejak 1986. Lalu karier beliau berlanjut sebagai Pendiri LSM Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial ( demos), 2005, Direktur Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal, 2004, Dekan Fakultas Fisip UGM dan Moderator debat Capres, 2009.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Menteri sekretaris negara pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode sekarang.

6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
Tito Karnavian Lahir di Palembang, 26 Oktober 1964. Beliau merupakan lulusan Pendidikan Master Ilmu Kepolisian di University of Exeter, Inggris (1993), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta (1996), Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (1998), Massey University, New Zealand (1998). Jenjang karier yang pernah ia tempati adalah sebagai Kapolda Metro Jaya (2015-2016), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2016), Kapolri (2016-2019) dengan penghargaan yang pernah dicapai yaitu Adhi Makayasa (1987), Bintang Wiyata Cendekia (1996), Bintang Seroja (2011). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dengan pengalaman beliau dalam kepolisian yang terbiasa dalam menjalankan sesuatu sesuai aturan diharapkan beliau dapat melaksanakan tugas dengan baik.

7. Menlu: Retno LP Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Beliau merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Hubungan Internasional (angkatan 1981) Haagse Hogeschool, mempelajari Undang-Undang Uni Eropa Universitas Oslo, Hak Asasi Manusia. Jenjang karier yang pernah diduduki Menteri Luar Negeri (2014-sekarang) Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012 - 2014). Beliau juga merupakan menteri perempuan pertama yang menjadi menteri luar negeri. Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri sudah mengenyam Pendidikan hubungan internasional dan sudah pernah beberapa kali menjadi duta besar RI sehingga dari pengalaman beliau dihaarapkan beliau bisa mengemban tugas sebagai Menteri luar negeri dengan baik.

8. Menhan: Prabowo Subianto
Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Pendidikan masa kecil Prabowo ditempuh di Malaysia, Swiss dan Amerika Serikat. Merupakan lulusan Akmil Magelang (1974) dengan jenjang karier yaitu sebagai ketua dewan Pembina partai gerindran dan calon presiden pada pilpres 2019. Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dengan pengalaman Beliau di akademi militer diharapkan dapat memajukan bidang pertahanan di Indonesia. 

9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
Yasonna Hamonangan Laoly lahir di Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953. Beliau merupakan lulusan North Carolina University (Ph.D) pada tahun 1992 dengan jenjang karier yaitu sebagai Aggota DPR RI (2019) dan Menhum dan Ham (2014-2019). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri berlatar belakang dan berkarier di bidang hukum sehingga dirasa sudah sangat paham mengenai hukum dan hak asasi manusia. Pada periode sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Menteri hukum dan hak asasi manusia sehinga diharapkan bisa dapat meningkatkan kinerjanya untuk periode mendatang.

10 Menkeu: Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Beliau merupakan lulusan University of lllinois Chicago dan Urbana dengan jenjang karier yaitu sebagai Direktur pelasana world bank (2010-2016) dan Mekeu (2016-2019). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri berlatar belakang dan berkarier di bidang ekonomi salah satunya pernah menjabat sebagai direktur world bank. Pada periode sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Menteri keuangan. Dengan segala pencapaian yang sudah beliau raih pada periode sebelumnya  diharapkan bisa untuk meningkatkan pada periode mendatang.

11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
Arifin Tasrif lahir di Jakarta, 19 Juni 1953. Beliau merupakan lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (1971-1977) dengan jenjang karier yang pernah ia geluti sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang (2017-2019). Arifin juga memiliki prestasi Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri berlatar belakang Pendidikan ilmu kimia dan berkarier di indutri kimia. Dari berbagai pengalaman beliau diharapkan dapat membantu beliau untuk mengembangkan ESDM di Indonesia

12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita lahir di Jakarta, 3 Januari 1969. Beliau merupakan lulusan program doctor ilmu pemerintahan, Universitas Padjajaran (2010-2012) dengan jenjang karier yaitu sebagai Menteri social (Agustus 2019). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki pengalaman dalam bidang perindustrian, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam bidang perindustrian.

13. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
Agus Suparmanto lahir di Jakarta, 23 Desember 1965. Beliau memiliki jenjang karier sebagai ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) masa jabatan 2014-2018 dan 2018-2022. Agus merupakan Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB) yang beroperasi di Bangka Belitung. Pada 2016, GMB mempunyai proyek pembangunan dok kapal di Manggar yakni tepatnya di pinggir aliran sungai Manggar, Belitung Timur yang dikerjakan dengan menggandeng anak usaha PT Timah Tbk, yaitu PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK). Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sesuai. Beliau sendiri sudah mempunyai pengalaman sebagai direktur utama sehingga diharapkan bisa memberikan terobosan baru untuk perdagangan di Indonesia.

14. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo lahir di Makassar, 16 Maret 1955. Beliau merupakan lulusan S1, S2 dan S3 Universitas Hasanuddin dengan jenjang karier sebagai Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008 hingga 2018. 
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum pernah mempunyai riwayat dalam hal pertanian, namun dengan beliau menyanggupi  untuk mengemban tugas sebagai Menteri pertanian diharapkan beliau dapat melanjutkan pencapian Menteri seblumnya dengan memberikan program kerja yang bisa memajukan bidang pertanian di Indonesia

15. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
Siti Nurbaya Bakar lahir di Jakarta, 28 Juli 1956. Beliau merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor, Lulus 1979 International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, Lulus 1988 S-3 IPB dengan Siengen University, Jerman, Lulus 1998. Jenjang karier yang pernah dijalani yaitu sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: 2014-2019.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode saat ini.

16. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
Budi Karya Sumadi lahir di Palembang, 18 Desember 1956. Beliau merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada Jurusan Arsitektur (1981) dengan jenjang karier yaitu sebagai Menteri Perhubungan Indonesia (2016-2019) Menteri Perhubungan Indonesia (2019-sekarang).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Menteri Perhubungan Indonesia pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode sekarang.

17. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
Edhy Prabowo lahir di Tanjung Enim, Sulsel, 26 Desember 1972. Beliau merupakan lulusan Program Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Prof Dr Moestopo, Jakarta (1997) Program Magister Swiss German University (2004). Jenjang karier yang diduduki yaitu sebagai Anggota DPR RI (2014-2019) Anggota DPR RI (2009-2014) Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2012-sekarang).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum pernah mempunyai riwayat dalam hal kelautan dan perikanan, namun dengan beliau menyanggupi untuk mengemban tugas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, diharapkan beliau dapat melanjutkan pencapaian Menteri sebelumnya membuat program kerja yang bisa memajukan bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.

18. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziyah
Ida Fauziyah lahir di Mojokerto, 16 Juli 1969. Beliau merupakan lulusan Program Sarjana di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya (1993) dengan jenjang karier sebagai anggota DPR pada tahun 1999-2018 dan wakil ketua umum DPP PKB Bidang Kesra dan Perekonomian (2019-2024).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri menjabat wakil ketua umum kesra dan perekonomian, sehingga diharapkan bisa meningkatkan bidang ketenagakerjaan menjadi lebih baik lagi.

19. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar
Abdul Halim Iskandar lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Juli 1962. Beliau memiliki hubungan darah dengan presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai paman-keponakan. Riwayat pendidikan Abdul Halim Iskandar, dari tingkat dasar hingga tingkat atas (SMA) dijalani di Pondok Pesantren Mambaul Maarif. Setelah dinyatakan lulus, ia melanjutkan pendidikan di IKIP Yogyakarta. Pada tahun 1993-1997, Abdul Halim Iskandar pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asyari (UNHASY) Tebuireng. Pada tahun 1998, terjadi perubahan besar di Indonesia dengan bergeraknya gelombang reformasi yang kemudian Gus Dur mendirikan PKB. Sejak saat itulah, Halim mulai aktif berpolitik.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum pernah mempunyai pengalaman dalam hal pemmbangunan daerah tertinggal. Namun, beliau sudah banyak mengikuti organisasi diharapkan dari pengalaman organisasi beliau dapat mengemban tugas sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Terimigrasi dengan baik.

20. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta, 5 November 1954. Beliau merupakan lulusan Program Sarjana Teknik Geologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1979) Program Magister dan Doktor Teknik Sipil di Colorado State University, Amerika Serikat (1989) dengan jenjang karier yaitu sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007) Direktur Jenderal Penatan Ruang (2013-2014) Menteri PUPR (2014-2019)
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Menteri PUPR pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode sekarang.

21. Menteri Kesehatan: dr Terawan
Terawan Agus Putranto lahir di Yogyakarta, 5 Agustus 1964. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah mada tahun 1990. S2, Spesialisasi Radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya, pada tahun 2004. S3, Doktor Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar pada tahun 2013. Jenjang karier yaitu salah satunya sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, tahun 2015.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan  sesuai. Beliau sendiri sudah mengenyam Pendidikan ilmu kedokteran dan sudah lama mengabdikan diri menjadi dokter di TNI sehingga diharapkan akan bisa membawa kesehatan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi.

22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
Nadiem Makarim lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Beliau menempuh pendidikan di Jakarta dan United World College of Southeast Asia (UWC SEA) Singapura, dan bertolak ke Amerika Serikat (AS). Di AS, beliau menempuh kuliah sarjana di jurusan Hubungan Internasional Brown University, dan kemudian mengambil strata S2 di Harvard University. Jenjang karier yang memperkenalkan namanya ke dunia public adalah sebagai CEO Gojek (2010-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri adalah seorang pengusaha atau lebih dikenal sebagai Co-Founder Gojek dan tidak memiliki jenjang karier dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan, namun dengan kesanggupan beliau mau untuk jadi mendikbud ini diharapkan beliau bisa mengubah Pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966. Beliau merupakann lulusan Universitas Indonesia (1990), Universitas IIIinois pada tahun 1993 dan 1997. Jenjang karier terakhir yang pernah diduduki adalah sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2016-2019.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Diharapkan dengan pengalaman Beliau bisa meningkatkan riset dan teknologi di Indonesia.

24. Menteri Sosial: Juliari Batubara
Juliari Batubara lahir di Jakarta, 22 Juli 1972. Beliau merupakan lulusan Riverside City College USA (1991-1995) Bussiness Administration with minor in Finance, Chapman University USA (1995-1997). Jenjang karier yang pernah dijalani yaitu salah satunya sebagai Komisaris PT. Tridaya Mandiri (2005) dengan riwayat organisasi yang salah satunya sebagai Wakil Bendahara PDI Perjuangan (2010).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dari pengalaman beliau diharapkan bisa menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik sebagai Menteri Sosial.

25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
Jenderal (Purn) Fachrul Razi lahir di Banda Aceh, 26 Juli 1947 Beliau merupakan lulusan Akademi Militer pada tahun 1970. Posisi tertinggi yang pernah di duduki adalah Wakil Panglima TNI pada 1999-2000. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil (1996-1997), Asisten Operasi Kasum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri berlatar belakang Pendidikan dan berkarier pada bidang militer, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan bisa melaksanakan tugas dengan baik.

26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
Wishnutama Kusubandio lahir di Jayapura, 4 Mei 1970. Beliau merupakan CEO NET Tv yang dikenal sebagai Sutradara Kreatif Opening dan Closing Ceremony Asian Games 2018. Lulusan jurusan liberal arts, Mount idea college, Boston, Amerika Serikat dan Communication, Emerson College, Boston, Amerika Serikat.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Pengalaman Beliau dalam pertelevisian dan kreatifitasnya dalam membuat acara diharapkan dapat tercapai dengan perkembangan dari bidang pariwisata dan Ekonomi kreatif di Indonesia.

27. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G Plate
Johnny G Plate lahir di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada 10 September 1956. Beliau merupakan lulusan Universitas Atma Jaya, Jakarta dengan jenjang karier yaitu sebagai Komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank untuk periode 2014-2019. Pada tahun 2017, Johnny dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Nasdem hingga tahun 2019.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki pengalaman dalam bidang komunikasi dan informatika, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam perkembangan bidang komunikasi dan informatika.

28. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
Teten Masduki lahir di Garut, 6 Maret 1962. Beliau merupakan lulusan IKIP Bandung (1987) dan Kursus Kepemimpinan LSM di Eltaller, Tunisa (1989) dengan jenjang karier yaitu sebagai ketua ICW (1998-2008) dan Kepala staf kepresidenan (2015-2018).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan mendekati sesuai terutama dari Pendidikan beliau tentang LSM. Dengan latar belakang Pendidikan tersebut diharapkan beliau bisa membuat program yang baik untuk mejauan Koperasi dan UKM di Indonesia.

29. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati
I Gusti Ayu Bintang Darmavati lahir di Bali, 24 November 1968. Beliau merupakan lulusan Universitas Udayana, dengan jenjang karier sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar. Riwayat organisasi yaitu Ketua Bidang Organisasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas) Ketua Bidang II Penggerak PPK Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki pengalaman dalam pemberdayaan perempuan dan anak, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

30. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo lahir di Surakarta, 1 Desember 1957. Beliau merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang (1985) dengan pendidikan khusus Kursus Singkat Angkatan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta (1994). Jenjang karier yang pernah ia tempati adalah sebagai menteri dalam Negeri (2014-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri sudah punya banyak pengalaman dalam pemerintahan sehingga diharapkan dapat mengemban tugas dengan baik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

31. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa lahir di Mataram, 31 Oktober 1954. Beliau merupakan lulusan Program Magister di University of Michigan, AS (1995) Program Sarjana Fakultas Planologi Institut Teknologi Bandung (1975) Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung (1973) dengan jenjang karier yang pernah diduduki yaitu sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) (Januari 2019) Menteri Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2011) Anggota DPR (2004-2009) Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (Maret 2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan nasional, sehingga diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam bidang pembangunan nasional.

32. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofyan Djalil
Sofyan Djalil lahir di Aceh Timur, 23 September 1953. Beliau lulusan Tuft University (1993) dengan jenjang karier yaitu sebagai menteri perencanaan pembangunan social (2015-2016) dan menteri ATR (2015-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Akan tetapi, Beliau sendiri merupakan  Menteri Agraria dan Tata Ruang  pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode saat ini.

33. Menteri BUMN: Erick Thohir
Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970. Beliau merupakan putra Teddy Thohir salah satu pemilik Astra International. "Membangun BUMN, ekspansi ke pasar global, itu ada di beliau," sebut Jokowi saat mengumumkan anggota kabinet. Pria 49 tahun panyandang gelar Master of Business Administration dari Universitas Nasional California ini juga aktif dalam bidang olahraga mulai basket hingga sepak bola. Ia tercatat sempat mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan, salah satu klub sepak bola besar di Italia. Berkat itu, Erick lantas menjadi Presiden Inter Milan pada 2013.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri adalah seorang pengusaha dan sering berinvestasi sehingga diharapkan saat menjabat sebagai Menteri BUMN bisa membuat program kerja dan membawa BUMN menuju ke pasar Internasional.

34. Menpora: Zainudin Amali
Zainudin Amali lahir di Gorontalo, 16 Maret 1962. Beliau merupakan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi pada tahun 1992. Salah satu jenjang karier yang pernah ia tempati adalah sebagai sekertariat jendral partai Golkar pada tahun 2014-2015.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau belum pernah mempunyai pengalaman dalam bidang olahraga. Namun, beliau telah menyanggupi menjabat sebagai Menteri sehingga diharapkan akan ada pencapaian yang lebih baik lagi dalam bidang olahraga.


35. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
ST Burhanuddin lahir di Cirebon, 17 Juli 1954. Beliau merupakan lulusan Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (1983) Pendidikan pembentukan jaksa (1991) Pendidikan korupsi (1992) Pendidikan wira intelijen (1993) Pendidikan Penyelundupan (1994) Pendidikan administrasi perkara TP umum (1995) Pendidikan peradilan TUN (1995) Pendidikan hak atas kekayaan intelektual (1996) Pendidikan spama (1996) Magister Manajemen Universitas Indonesia (2001) Pendidikan kepemimpinan tingkat 1 (2003) Doktor Satyagama, Jakarta (2006) Pendidikan kepemimpinan tingkat 2 (2008). Jenjang karier yaitu sebagai Staf Kejaksaan Tinggi Negeri Jambi (1989) Kepala Kejaksaan Negeri B Kejari Bangko Jambi (1999-2001) Kepala Kejaksaan Negeri A Kejari Cilacap (2003-2004) Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Jampidsus (2007-2008) Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara (2008-2009) Inspektur V Jaksa Agung Muda (JAM) Pengawasan (2009) Kepala Kejaksaan Tinggi Kejati Sulawesi Selatan (2010-2011) Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejagung RI (2011-2014) Komisaris Utama PT Hutama Karya (2015-2019) Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Aceh Asisten Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Aspidum Kejati) Jambi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Aspidsus Kejati) NAD Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi (Aswas Kejati) Jawa Barat. Dengan penghargaan yang pernah dicapai yaitu Satyalancana Karya Satya X dari Presiden RI (1998) Satyalancana Karya Satya XX dari Presiden RI (2007).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Pengalaman beliau dalam kejaksaan sudah tidak diragukan lagi sehingga diharapkan dapat mengemban tugas sebagai jaksa agung dengan baik.


36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Pramono Anung lahir di Kediri, 11 Juni 1963. Beliau merupakan lulusan Magister Manajemen UGM (1990-1992) Doktor Ilmu Komunikasi Unpad (2010-2013) dengan jenjang karier sebagai Wakil Ketua DPR RI (2009-2014) Menteri Sekretaris Kabinet Kabinet Kerja (2015-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Kepala Staf Kepresidenan pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa lebih baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya pada periode sekarang.


37. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Moeldoko lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Beliau lulusan S-3 Falkultas Administrasi Negara, Universitas Indonesia, Jakarta, 2014 dengan jenjang karier yaitu sebagai Panglima TNI (2013-2015) Kepala Staf Kepresidenan (2018).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri merupakan  Kepala Staf Kepresidenan pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa lebih baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya pada periode sekarang.


38. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara, 7 Agustus 1976. Beliau lulusan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua. Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2018.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Pengalaman Beliau sendiri sebagai seorang pengusaha dan pemilik beberapa perusahaan diharapkan bisa mengembangkan penanaman modal di Indonesia

Sumber :

https://www.viva.co.id/
https://www.kompas.com/