1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mahfud Md
Prof. Dr. Mohommad Mahfud MD.,S.H. Lahir di Sampang, Madura, Jawa
Timur, 13 Mei 1957. Beliau pernah melanjutkan
ke dua perguruan tinggi sekaligus mengambil Jurusan Sastra Arab di Universitas
Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia
(UII), Yogyakarta. Namun, ia lebih fokus di Hukum Tata Negara dan tidak
melanjutkan di Sastra Arab. Puncaknya beliau menjadi Guru Besar bidang
Politik Hukum pada tahun 2000 dengan jenjang karier sebagai Ketua
Mahkamah Konstitusi (2008-2013) dan Anggota dewan pengarah pembinaan ideology
pancasila (2018-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Beliau sendiri sudah mengenyam Pendidikan ilmu politik dan sudah pernah
menjabat sebagai Menteri pertahanan sehingga dilihat dari latar belakangnya
diharapkan beliau dapat mendorong kineerja sebagai Menteri koordinator bidang
politik hukum dan keamanan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 beliau merupakan
lulusan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta jurusan Teknik Mesin dan
lulus pada tahun 1987 lalu beliau melanjutkan program S2 di Wharton School
University of Pennsylvania, Philadelphia,
Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash
University Australia, dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness
School University of Melbourne. Beliau mulai kiprah di dunia politik sebagai
Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009, Anggota DPR-RI periode 2009-2014,
2014-2019 dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Beliau sendiri pernah menjabat sebagai presiden komisaris perusahaan
sehingga diharapkan dapat memajukan bidang koordinator perekonomian di
Indonesia.
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA lahir di Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947.
Beliau merupakan lulusan Masters in Public Administration, George
Washington University, Washington DC, Amerika Serikat. National Defense
University, Amerika Serikat dengan jenjan karier yaitu sebagai Duta Besar RI
untuk Singapura (1999-2000) Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000-2001)
Kepala Staf Kepresidenan (2014-2015) Menko Polhukam (2015-2016) Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Beliau sendiri sudah pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang
Kemaritimanan sehingga dilihat dari latar belakangnya diharapkan beliau dapat
meneruskan program pada periode sebelumnya dan meningkatkan kinerjanya pada
periode saat ini.
4. Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
Muhadjir
Effendy lahir di Madiun, 29 Juli 1956. Beliau merupakan lulusan S-3,
Ilmu-Ilmu Sosial Pasca Sarjana, Universitas Airlangga, Surabaya S-2, Magister
Adminsitrasi Publik (MAP) Sarjana Pendidikan Sosial Institut Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Malang (Sekarang Universitas Negeri Malang). Sarjana Muda, Fak.
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Malang (Sekarang Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang). Short Course, Regional Security and Defence
Policy, National Defence University, Washington D.C., USA, 1993. Short Course,
Management for Higher Education, Victoria University, British Columbia, Canada,
1991. Jenjang karier yang pernah ia jalani yaitu sebagai Dosen Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
(2000-2016) Pembantu Rektor I/Bidang Akademik, Universitas Muhammadiyah Malang
(1996-2000).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak
memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan manusia, sehingga diharapkan
dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan
dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
5. Mensesneg:
Pratikno
Prof. Dr.
Pratikno, M.Soc.Sc. lahir di Bojonegoro, 13
Februari 1962. Beliau merupakan lulusan S1(Drs.) Ilmu Pemerintahan,Fak. Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, UGM,1985, S2, M.Soc.Sc. in Development Administration,
Birmingham University, UK, 1990 dan S3, Ph.D. in Political Science, Flinders
University, Australia, 1997. Beliau memulai karier menjadi Dosen di UGM, sejak
1986. Lalu karier beliau berlanjut sebagai Pendiri LSM Asosiasi untuk Demokrasi
dan Kesejahteraan Sosial ( demos), 2005, Direktur Program Pascasarjana
Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal, 2004, Dekan Fakultas Fisip
UGM dan Moderator debat Capres, 2009.
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau
sendiri merupakan Menteri sekretaris negara pada periode sebelumya
sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa
meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode sekarang.
6. Mendagri: Jenderal Tito
Karnavian
Tito Karnavian Lahir di
Palembang, 26 Oktober 1964. Beliau merupakan lulusan Pendidikan Master Ilmu Kepolisian di University of Exeter, Inggris
(1993), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta (1996), Royal New
Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (1998),
Massey University, New Zealand (1998). Jenjang karier yang pernah ia tempati
adalah sebagai Kapolda Metro Jaya (2015-2016), Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2016), Kapolri (2016-2019) dengan penghargaan
yang pernah dicapai yaitu Adhi Makayasa (1987), Bintang Wiyata Cendekia (1996),
Bintang Seroja (2011). Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dengan pengalaman
beliau dalam kepolisian yang terbiasa dalam menjalankan sesuatu sesuai aturan
diharapkan beliau dapat melaksanakan tugas dengan baik.
7. Menlu: Retno LP Marsudi
Retno Lestari Priansari
Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Beliau merupakan lulusan
Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Hubungan Internasional (angkatan 1981)
Haagse Hogeschool, mempelajari Undang-Undang Uni Eropa Universitas Oslo, Hak Asasi
Manusia. Jenjang karier yang pernah diduduki Menteri Luar Negeri
(2014-sekarang) Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012 -
2014). Beliau juga merupakan menteri perempuan pertama yang menjadi menteri
luar negeri. Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri sudah
mengenyam Pendidikan hubungan internasional dan sudah pernah beberapa kali
menjadi duta besar RI sehingga dari pengalaman beliau dihaarapkan beliau bisa
mengemban tugas sebagai Menteri luar negeri dengan baik.
8. Menhan: Prabowo Subianto
Prabowo Subianto
Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Pendidikan masa kecil
Prabowo ditempuh di Malaysia, Swiss dan Amerika Serikat. Merupakan lulusan
Akmil Magelang (1974) dengan jenjang karier yaitu sebagai ketua dewan Pembina
partai gerindran dan calon presiden pada pilpres 2019. Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dengan pengalaman
Beliau di akademi militer diharapkan dapat memajukan bidang pertahanan di
Indonesia.
9. Menkum
HAM: Yasonna Laoly
Yasonna Hamonangan Laoly
lahir di Tapanuli Tengah, 27 Mei 1953. Beliau merupakan lulusan North Carolina
University (Ph.D) pada tahun 1992 dengan jenjang karier yaitu sebagai Aggota
DPR RI (2019) dan Menhum dan Ham (2014-2019). Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri
berlatar belakang dan berkarier di bidang hukum sehingga dirasa sudah sangat
paham mengenai hukum dan hak asasi manusia. Pada periode sebelumnya beliau juga
menjabat sebagai Menteri hukum dan hak asasi manusia sehinga diharapkan bisa
dapat meningkatkan kinerjanya untuk periode mendatang.
10 Menkeu: Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati lahir
di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Beliau merupakan lulusan University of
lllinois Chicago dan Urbana dengan jenjang karier yaitu sebagai Direktur
pelasana world bank (2010-2016) dan Mekeu (2016-2019). Berdasarkan jenjang Pendidikan
dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri berlatar
belakang dan berkarier di bidang ekonomi salah satunya pernah menjabat sebagai
direktur world bank. Pada periode sebelumnya beliau juga menjabat sebagai
Menteri keuangan. Dengan segala pencapaian yang sudah beliau raih pada periode
sebelumnya diharapkan bisa untuk meningkatkan pada periode mendatang.
11. Menteri ESDM: Arifin
Tasrif
Arifin Tasrif lahir di
Jakarta, 19 Juni 1953. Beliau merupakan lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi
Bandung (1971-1977) dengan jenjang karier yang pernah ia geluti sebagai Duta
Besar Indonesia untuk Jepang (2017-2019). Arifin juga memiliki prestasi Honorary
Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization). Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri
berlatar belakang Pendidikan ilmu kimia dan berkarier di indutri kimia. Dari
berbagai pengalaman beliau diharapkan dapat membantu beliau untuk mengembangkan
ESDM di Indonesia
12. Menperin: Agus Gumiwang
Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita
lahir di Jakarta, 3 Januari 1969. Beliau merupakan lulusan program doctor ilmu
pemerintahan, Universitas Padjajaran (2010-2012) dengan jenjang karier yaitu
sebagai Menteri social (Agustus 2019). Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak memiliki
pengalaman dalam bidang perindustrian, sehingga diharapkan dengan tugas baru
yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan dalam bidang
perindustrian.
13. Menteri Perdagangan:
Agus Suparmanto
Agus Suparmanto lahir di
Jakarta, 23 Desember 1965. Beliau memiliki jenjang karier sebagai ketua Umum (Ketum)
Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) masa jabatan
2014-2018 dan 2018-2022. Agus merupakan Direktur Utama PT Galangan Manggar
Biliton (GMB) yang beroperasi di Bangka Belitung. Pada 2016, GMB mempunyai
proyek pembangunan dok kapal di Manggar yakni tepatnya di pinggir aliran sungai
Manggar, Belitung Timur yang dikerjakan dengan menggandeng anak usaha PT Timah
Tbk, yaitu PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK). Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sesuai. Beliau sendiri sudah
mempunyai pengalaman sebagai direktur utama sehingga diharapkan bisa memberikan
terobosan baru untuk perdagangan di Indonesia.
14. Menteri Pertanian:
Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo lahir
di Makassar, 16 Maret 1955. Beliau merupakan lulusan S1, S2 dan S3 Universitas
Hasanuddin dengan jenjang karier sebagai Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008
hingga 2018.
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum
pernah mempunyai riwayat dalam hal pertanian, namun dengan beliau
menyanggupi untuk mengemban tugas sebagai Menteri pertanian diharapkan
beliau dapat melanjutkan pencapian Menteri seblumnya dengan memberikan program
kerja yang bisa memajukan bidang pertanian di Indonesia
15. Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
Siti Nurbaya Bakar lahir di
Jakarta, 28 Juli 1956. Beliau merupakan lulusan Institut
Pertanian Bogor, Lulus 1979 International Institute for Aerospace Survey and
Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, Lulus 1988 S-3 IPB dengan Siengen
University, Jerman, Lulus 1998. Jenjang karier yang pernah dijalani yaitu
sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: 2014-2019.
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri
merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada periode
sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau
bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode saat ini.
16. Menteri Perhubungan:
Budi Karya Sumadi
Budi Karya
Sumadi lahir di Palembang, 18 Desember 1956. Beliau merupakan lulusan
Universitas Gadjah Mada Jurusan Arsitektur (1981) dengan jenjang karier yaitu
sebagai Menteri Perhubungan Indonesia (2016-2019) Menteri Perhubungan Indonesia
(2019-sekarang).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau
sendiri merupakan Menteri Perhubungan Indonesia pada periode sebelumya
sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa
meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode sekarang.
17. Menteri Kelautan dan
Perikanan: Edhy Prabowo
Edhy Prabowo lahir di
Tanjung Enim, Sulsel, 26 Desember 1972. Beliau merupakan lulusan Program
Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Prof Dr Moestopo, Jakarta (1997)
Program Magister Swiss German University (2004). Jenjang karier yang diduduki
yaitu sebagai Anggota DPR RI (2014-2019) Anggota DPR RI (2009-2014) Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
(2012-sekarang).
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum
pernah mempunyai riwayat dalam hal kelautan dan perikanan, namun dengan beliau
menyanggupi untuk mengemban tugas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan,
diharapkan beliau dapat melanjutkan pencapaian Menteri sebelumnya membuat
program kerja yang bisa memajukan bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.
18. Menteri
Ketenagakerjaan: Ida Fauziyah
Ida Fauziyah lahir di
Mojokerto, 16 Juli 1969. Beliau merupakan lulusan Program Sarjana di Fakultas
Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya (1993) dengan jenjang karier sebagai anggota
DPR pada tahun 1999-2018 dan wakil ketua umum DPP PKB Bidang Kesra dan
Perekonomian (2019-2024).
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri
menjabat wakil ketua umum kesra dan perekonomian, sehingga diharapkan bisa
meningkatkan bidang ketenagakerjaan menjadi lebih baik lagi.
19. Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar
Abdul Halim Iskandar lahir
di Jombang, Jawa Timur, 14 Juli 1962. Beliau memiliki hubungan darah dengan
presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai paman-keponakan.
Riwayat pendidikan Abdul Halim Iskandar, dari tingkat dasar hingga tingkat atas
(SMA) dijalani di Pondok Pesantren Mambaul Maarif. Setelah dinyatakan
lulus, ia melanjutkan pendidikan di IKIP Yogyakarta. Pada tahun 1993-1997,
Abdul Halim Iskandar pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Hasyim Asyari (UNHASY) Tebuireng. Pada tahun 1998, terjadi
perubahan besar di Indonesia dengan bergeraknya gelombang reformasi yang
kemudian Gus Dur mendirikan PKB. Sejak saat itulah, Halim mulai aktif
berpolitik.
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri belum
pernah mempunyai pengalaman dalam hal pemmbangunan daerah tertinggal. Namun,
beliau sudah banyak mengikuti organisasi diharapkan dari pengalaman organisasi
beliau dapat mengemban tugas sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Terimigrasi dengan baik.
20. Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono lahir di
Surakarta, 5 November 1954. Beliau merupakan lulusan Program Sarjana Teknik
Geologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1979) Program Magister dan Doktor
Teknik Sipil di Colorado State University, Amerika Serikat (1989) dengan
jenjang karier yaitu sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
(2005-2007) Direktur Jenderal Penatan Ruang (2013-2014) Menteri PUPR
(2014-2019)
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau sendiri
merupakan Menteri PUPR pada periode sebelumya sehingga diharapkan dari
pengalaman pada periode sebelumnya beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi
belih baik pada periode sekarang.
21. Menteri Kesehatan: dr
Terawan
Terawan Agus Putranto lahir
di Yogyakarta, 5 Agustus 1964. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah mada tahun 1990. S2, Spesialisasi Radiologi di Universitas
Airlangga, Surabaya, pada tahun 2004. S3, Doktor Universitas Hasanuddin (Unhas),
Makassar pada tahun 2013. Jenjang karier yaitu salah satunya sebagai Kepala
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, tahun 2015.
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sesuai. Beliau sendiri sudah
mengenyam Pendidikan ilmu kedokteran dan sudah lama mengabdikan diri menjadi
dokter di TNI sehingga diharapkan akan bisa membawa kesehatan masyarakat
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
22. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan: Nadiem Makarim
Nadiem Makarim lahir di Singapura,
4 Juli 1984. Beliau menempuh pendidikan di Jakarta dan United World College of
Southeast Asia (UWC SEA) Singapura, dan bertolak ke Amerika Serikat (AS). Di
AS, beliau menempuh kuliah sarjana di jurusan Hubungan Internasional Brown
University, dan kemudian mengambil strata S2 di Harvard University. Jenjang
karier yang memperkenalkan namanya ke dunia public adalah sebagai CEO Gojek
(2010-2019).
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri
adalah seorang pengusaha atau lebih dikenal sebagai Co-Founder Gojek dan tidak
memiliki jenjang karier dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan, namun dengan
kesanggupan beliau mau untuk jadi mendikbud ini diharapkan beliau bisa mengubah
Pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
23. Menristek dan Kepala
Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966. Beliau merupakann lulusan
Universitas Indonesia (1990), Universitas IIIinois pada tahun 1993 dan 1997.
Jenjang karier terakhir yang pernah diduduki adalah sebagai Kepala Badan
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2016-2019.
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Diharapkan dengan pengalaman
Beliau bisa meningkatkan riset dan teknologi di Indonesia.
24. Menteri Sosial: Juliari
Batubara
Juliari Batubara lahir di
Jakarta, 22 Juli 1972. Beliau merupakan lulusan Riverside City College USA
(1991-1995) Bussiness Administration with minor in Finance, Chapman University
USA (1995-1997). Jenjang karier yang pernah dijalani yaitu salah satunya
sebagai Komisaris PT. Tridaya Mandiri (2005) dengan riwayat organisasi
yang salah satunya sebagai Wakil Bendahara PDI Perjuangan (2010).
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Dari pengalaman
beliau diharapkan bisa menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik sebagai
Menteri Sosial.
25. Menteri Agama: Jenderal
(Purn) Fachrul Razi
Jenderal (Purn) Fachrul
Razi lahir di Banda Aceh, 26 Juli 1947 Beliau merupakan lulusan Akademi Militer
pada tahun 1970. Posisi tertinggi yang pernah di duduki adalah Wakil Panglima
TNI pada 1999-2000. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil
(1996-1997), Asisten Operasi Kasum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI
(1998-1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999).
Berdasarkan jenjang
Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau sendiri
berlatar belakang Pendidikan dan berkarier pada bidang militer, sehingga
diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan bisa melaksanakan tugas
dengan baik.
26. Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
Wishnutama
Kusubandio lahir di Jayapura, 4 Mei 1970. Beliau merupakan CEO NET Tv yang
dikenal sebagai Sutradara Kreatif Opening dan Closing Ceremony Asian Games
2018. Lulusan jurusan liberal arts, Mount idea college, Boston, Amerika Serikat
dan Communication, Emerson College, Boston, Amerika Serikat.
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Pengalaman
Beliau dalam pertelevisian dan kreatifitasnya dalam membuat acara diharapkan
dapat tercapai dengan perkembangan dari bidang pariwisata dan Ekonomi kreatif
di Indonesia.
27. Menteri
Komunikasi dan Informatika: Johnny G Plate
Johnny G
Plate lahir di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada 10 September
1956. Beliau merupakan lulusan Universitas Atma Jaya, Jakarta dengan jenjang
karier yaitu sebagai Komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan
pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank untuk periode
2014-2019. Pada tahun 2017, Johnny dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Partai
Nasdem hingga tahun 2019.
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak
memiliki pengalaman dalam bidang komunikasi dan informatika, sehingga
diharapkan dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang
signifikan dalam perkembangan bidang komunikasi dan informatika.
28. Menteri
Koperasi dan UKM: Teten Masduki
Teten
Masduki lahir di Garut, 6 Maret 1962. Beliau merupakan lulusan IKIP
Bandung (1987) dan Kursus Kepemimpinan LSM di Eltaller, Tunisa (1989) dengan
jenjang karier yaitu sebagai ketua ICW (1998-2008) dan Kepala staf kepresidenan
(2015-2018).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan mendekati sesuai terutama
dari Pendidikan beliau tentang LSM. Dengan latar belakang Pendidikan tersebut
diharapkan beliau bisa membuat program yang baik untuk mejauan Koperasi dan UKM
di Indonesia.
29. Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati
I Gusti Ayu
Bintang Darmavati lahir di Bali, 24 November 1968. Beliau merupakan
lulusan Universitas Udayana, dengan jenjang karier sebagai Asisten II Bidang
Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar. Riwayat organisasi yaitu Ketua
Bidang Organisasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas) Ketua Bidang II Penggerak
PPK Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Organisasi Aksi Solidaritas
Era (OASE) Kabinet Kerja Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia (PTMS) Bali Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak
memiliki pengalaman dalam pemberdayaan perempuan dan anak, sehingga diharapkan
dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan
dalam bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
30. Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
Tjahjo
Kumolo lahir di Surakarta, 1 Desember 1957. Beliau merupakan lulusan
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang (1985) dengan
pendidikan khusus Kursus Singkat Angkatan Lembaga Pertahanan Nasional
(Lemhannas), Jakarta (1994). Jenjang karier yang pernah ia tempati adalah
sebagai menteri dalam Negeri (2014-2019).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau
sendiri sudah punya banyak pengalaman dalam pemerintahan sehingga diharapkan
dapat mengemban tugas dengan baik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.
31. Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
Suharso
Monoarfa lahir di Mataram, 31 Oktober 1954. Beliau merupakan lulusan
Program Magister di University of Michigan, AS (1995) Program Sarjana Fakultas
Planologi Institut Teknologi Bandung (1975) Akademi Geologi dan Pertambangan
Bandung (1973) dengan jenjang karier yang pernah diduduki yaitu sebagai Anggota
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) (Januari 2019) Menteri Perumahan
Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2011) Anggota DPR (2004-2009) Plt
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (Maret 2019).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau bisa dikatakan belum sesuai. Beliau tidak
memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan nasional, sehingga diharapkan
dengan tugas baru yang dipegang beliau akan ada perkembangan yang signifikan
dalam bidang pembangunan nasional.
32. Menteri
Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofyan Djalil
Sofyan
Djalil lahir di Aceh Timur, 23 September 1953. Beliau lulusan Tuft
University (1993) dengan jenjang karier yaitu sebagai menteri perencanaan
pembangunan social (2015-2016) dan menteri ATR (2015-2019).
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Akan tetapi,
Beliau sendiri merupakan Menteri Agraria dan Tata Ruang pada
periode sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya
beliau bisa meningkatkan kinerjanya menjadi belih baik pada periode saat ini.
33. Menteri
BUMN: Erick Thohir
Erick
Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970. Beliau merupakan putra Teddy Thohir
salah satu pemilik Astra International. "Membangun BUMN, ekspansi ke pasar
global, itu ada di beliau," sebut Jokowi saat mengumumkan anggota kabinet.
Pria 49 tahun panyandang gelar Master of Business Administration dari
Universitas Nasional California ini juga aktif dalam bidang olahraga mulai
basket hingga sepak bola. Ia tercatat sempat mengakuisisi saham
mayoritas Inter Milan, salah satu klub sepak bola besar di Italia.
Berkat itu, Erick lantas menjadi Presiden Inter Milan pada 2013.
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah sesuai. Beliau
sendiri adalah seorang pengusaha dan sering berinvestasi sehingga diharapkan
saat menjabat sebagai Menteri BUMN bisa membuat program kerja dan membawa BUMN
menuju ke pasar Internasional.
34. Menpora:
Zainudin Amali
Zainudin
Amali lahir di Gorontalo, 16 Maret 1962. Beliau merupakan lulusan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi pada tahun 1992. Salah satu jenjang karier yang pernah ia
tempati adalah sebagai sekertariat jendral partai Golkar pada tahun 2014-2015.
Berdasarkan
jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan belum sesuai. Beliau belum
pernah mempunyai pengalaman dalam bidang olahraga. Namun, beliau telah
menyanggupi menjabat sebagai Menteri sehingga diharapkan akan ada pencapaian
yang lebih baik lagi dalam bidang olahraga.
35. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
ST Burhanuddin lahir di Cirebon, 17 Juli 1954. Beliau merupakan
lulusan Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (1983) Pendidikan pembentukan jaksa
(1991) Pendidikan korupsi (1992) Pendidikan wira intelijen (1993) Pendidikan
Penyelundupan (1994) Pendidikan administrasi perkara TP umum (1995) Pendidikan
peradilan TUN (1995) Pendidikan hak atas kekayaan intelektual (1996) Pendidikan
spama (1996) Magister Manajemen Universitas Indonesia (2001) Pendidikan
kepemimpinan tingkat 1 (2003) Doktor Satyagama, Jakarta (2006) Pendidikan
kepemimpinan tingkat 2 (2008). Jenjang karier yaitu sebagai Staf Kejaksaan
Tinggi Negeri Jambi (1989) Kepala Kejaksaan Negeri B Kejari Bangko Jambi
(1999-2001) Kepala Kejaksaan Negeri A Kejari Cilacap (2003-2004) Direktur
Eksekusi dan Eksaminasi Jampidsus (2007-2008) Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku
Utara (2008-2009) Inspektur V Jaksa Agung Muda (JAM) Pengawasan (2009) Kepala
Kejaksaan Tinggi Kejati Sulawesi Selatan (2010-2011) Jaksa Agung Muda Perdata
dan Tata Usaha Negara Kejagung RI (2011-2014) Komisaris Utama PT Hutama Karya
(2015-2019) Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Aceh Asisten Bidang Tindak
Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Aspidum Kejati) Jambi Asisten Tindak Pidana
Khusus Kejaksaan Tinggi (Aspidsus Kejati) NAD Asisten Pengawasan Kejaksaan
Tinggi (Aswas Kejati) Jawa Barat. Dengan penghargaan yang pernah dicapai yaitu
Satyalancana Karya Satya X dari Presiden RI (1998) Satyalancana Karya Satya XX
dari Presiden RI (2007).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Pengalaman beliau dalam kejaksaan sudah tidak diragukan lagi sehingga
diharapkan dapat mengemban tugas sebagai jaksa agung dengan baik.
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Pramono Anung lahir di Kediri, 11 Juni 1963. Beliau merupakan
lulusan Magister Manajemen UGM
(1990-1992) Doktor Ilmu Komunikasi Unpad (2010-2013) dengan jenjang karier
sebagai Wakil Ketua DPR RI (2009-2014) Menteri Sekretaris Kabinet Kabinet Kerja
(2015-2019).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Beliau sendiri merupakan Kepala Staf Kepresidenan pada periode
sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau
bisa lebih baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya pada periode sekarang.
37. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Moeldoko lahir di Kediri,
8 Juli 1957. Beliau lulusan S-3 Falkultas Administrasi Negara, Universitas Indonesia,
Jakarta, 2014 dengan jenjang karier yaitu sebagai Panglima TNI (2013-2015)
Kepala Staf Kepresidenan (2018).
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Beliau sendiri merupakan Kepala Staf Kepresidenan pada periode
sebelumya sehingga diharapkan dari pengalaman pada periode sebelumnya beliau
bisa lebih baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya pada periode sekarang.
38. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara, 7 Agustus 1976. Beliau
lulusan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua. Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke
pengurus pusat. Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap
saat Munas Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya
menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2018.
Berdasarkan jenjang Pendidikan dan karier beliau, bisa dikatakan sudah
sesuai. Pengalaman Beliau sendiri sebagai seorang pengusaha dan pemilik
beberapa perusahaan diharapkan bisa mengembangkan penanaman modal di Indonesia
Sumber :
https://www.viva.co.id/
https://www.kompas.com/
Sumber :
https://www.viva.co.id/
https://www.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar